Menelisik Pengertian dan 3 Fungsi Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung Disini

electrophysiology-detail

Menjaga berat badan, mengatur makanan, hingga rajin berolahraga adalah jalan yang paling banyak dianjurkan untuk menjaga kondisi jantung. Bagi pasien yang jantungnya bermasalah, salah satu langkah yang bisa anda pilih adalah dengan melakukan intervensi elektrofisiologi. Lantas tahukah anda apa fungsi pemeriksaan elektrofisiologi? Yuk simak informasinya disini.

Pengertian Singkat Pemeriksaan Elektrofisiologi

Pada dasarnya elektrofisiologi merupakan sebuah langkah pemeriksaan jantung dengan metode invasif yang dilakukan dengan merekam dan mengevaluasi aktivitas listrik jantung. Langkah pemeriksaan ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung pasien. Prosedur tersebut memanfaatkan aliran listrik sehingga gangguan jantung terdeteksi dengan baik.

Prosedur elektrofisiologi banyak digunakan terutama pada penderita aritmia. Prosedur ini tidak semata mata langsung dilaksanakan karena memerlukan tahapan persiapan terlebih dahulu. Pasien yang hendak melakukannya membutuhkan istirahat total sebelum mengambil tindakan ini. Bahkan setelah pelaksanaan pasien masih harus dibawah pengawasan dokter.

Fungsi Pemeriksaan elektrofisiologi

  1. Mengetahui Penyebab Aritmia

Aritmia merupakan penyakit atau gangguan jantung yang paling sering terjadi. Bagi anda yang belum tahu, aritmia secara singkat disebut dengan gangguan irama jantung. Penderitanya seringkali merasa jantung berdebar tidak teratur bahkan dalam kondisi beristirahat. Gangguan ini dapat disebabkan oleh banyak hal dan dapat diatasi dengan intervensi elektrofisiologi.

Beberapa penyebab aritmia yang kerap terjadi adalah ketidak seimbangan elektrolit dalam darah sehingga mengganggu impuls listrik jantung. Detakan jantung menjadi tidak beraturan dan membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Penyebab lain yang bisa membuat pasien mengalami gejala aritmia adalah gangguan kelenjar tiroid dan bisa juga karena efek obat.

  1. Membantu Dalam Menentukan Jenis Implant Cardioverter Defibrillator (ICD)

Implan cardioverter defibrillator merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatasi detak jantung abnormal yang parah. Pada dasarnya alat tersebut ditanamkan di dada atau perut pasien. Alat ini berfungsi untuk mengalirkan kejutan atau tegangan listrik saat jantung berdetak terlalu cepat atau lambat.

  1. Melihat Kondisi Terkini Jantung Pasien

Sudah jelas bahwa pemeriksaan elektrofisiologi dilakukan untuk mengetahui penyebab aritmia yang dirasakan oleh pasien. Dengan begitu, dari hasil pemeriksaan akan diketahui bagaimana kondisi terkini jantung pasien. Dokter akan menilai apakah gejala tersebut diakibatkan oleh gangguan listrik pada jantung atau hanya karena efek obat sementara.

Dokter sebagai tenaga ahli lah yang berhak menentukan apakah anda memang memerlukan intervensi elektrofisiologi atau tidak. Pada beberapa kasus, gejala dapat hilang dengan sendirinya asalkan pasien beristirahat dengan cukup dan mengkonsumsi obat dari dokter. Meskipun begitu, anda juga tidak boleh menyepelekan gejala aritmia karena dapat berakibat buruk.

Elektrofisiologi merupakan bentuk kemajuan teknologi kedokteran di bidang kardiologi. Untuk mendapatkan prosedur ini anda memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh. Oleh karena itu anda harus memberikan waktu luang agar setiap prosedurnya dapat berjalan dengan baik. Pilih juga fasilitas kesehatan yang mumpuni agar tindakan lebih aman.

Salah satu dokter spesialis jantung yang memiliki keahlian di bidang intervensi elektrofisiologi di Heartology adalah dr Sunu Raharjo yang merupakan lulusan program pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darahnya di Universitas Indonesia (UI) Jakarta ia memperdalam spesialisasinya dengan mengikuti pelatihan elektrofisiologi klinis, pemasangan alat pacu jantung, dan kardiologi intervensi.

0 I like it
0 I don't like it